Sabtu, 10 Desember 2011

Nekrosis


  • Definisi


Nekrosis adalah kematian sel

  • Penyebab



  1. Iskemia : kekurangan oksigen, metabolik lain

  2. Infektif : bakteri, virus, dll

  3. Fisiko-kimia : panas, sinas X, asam, dll



  • Terdapat 2 tipe :



  1. Nekrosis koagulatif


Disebabkan oleh denaturasi protein sekular yang menimbulkan massa padar, menetap berhari-hari/berminggu-minggu à larut dan dikeluarkan dari lisis enzimatik.

Tipe ini ditemukan setelah kehilangan pasokan darajh, contoh pada infark

  1. Nekrosis kolikuatif


Terjadi pelaritan yang cepat dari sel yang mati. Terutama terjadi pada susunan saraf pusat.

à pemecahan mielin à perlunakan otak

à likuefaksi, contoh: setelah sumbatan vaskular

  • Penyebab Nekrosis



  1. Iskhemi


Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat tubuh terputus. Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dapat terjadi akibat pembentukan trombus. Penyumbatan mengakibatkan anoxia. Nekrosis terutama terjadi apabila daerah yang terkena tidak mendapat pertolongan sirkulasi kolateral. Nekrosis lebih mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang bersifat rentan terhadap anoxia. Jaringan yang sangat rentan terhadap anoxia ialah otak.

  1. Agens biologik


Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan trombosis. Toksin ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin. Bila toksin kurang keras, biasanya hanya mengakibatkan radang. Virus dan parasit dapat mengeluarkan berbagai enzim dan toksin, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi jaringan, sehingga timbul nekrosis.

  1. Agens kimia


Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga merupakan juga zat yang biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel. Beberapa zat tertentu dalam konsentrasi yang rendah sudah dapat merupakan racun dan mematikan sel, sedang yang lain baru menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya tinggi.

  1. Agens fisik


Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin, tenaga listrik, cahaya matahari, tenaga radiasi. Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan potoplasma akibat ionisasi atau tenaga fisik, sehingga timbul kekacauan tata kimia potoplasma dan inti.

  1. Kerentanan (hypersensitivity)


Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara didapat (acquired) dan menimbulkan reaksi imunologik. Pada seseorang bersensitif terhadap obat-obatan sulfa dapat timbul nekrosis pada epitel tubulus ginjal apabila ia makan obat-obatan sulfa. Juga dapat timbul nekrosis pada pembuluh-pembuluh darah. Dalam imunologi dikenal reaksi Schwartzman dan reaksi Arthus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar